Saturday, September 5, 2020

Teach Like Finland (2/5)

Apa kabar kawan? Sehat kan masih? Malam ini saya mau lanjutin bahasan dari buku Teach Like Finland, karya Timothy D Walker. Jadi, selain kesejahteraan, hal lain yang menjadikan pendidikan Finlandia dinilai paling baik adalah soal rasa dimiliki (sense of belonging). Dalam hal ini, Walker mengamati rekan-rekan sesama guru di Helsinki, Finlandia, memiliki hubungan yang baik antara satu dengan yang lain. Mereka memprioritaskan hubungan dengan sesama rekan guru baik dalam bentuk beristirahat bersama, saling membagikan tips dan trik mengajar yang baik, penyelesaian masalah, dan pada akhirnya Walker menyebut di akhir bab ini sebagai sebuah bentuk kolaborasi. 

Walker menyatakan, jika kita menyegarkan diri setiap hari seusai sekolah, dan jika kita menyadari bahwa rasa dimiliki berpengaruh positif terhadap kebahagiaan dan pengajaran di sekolah, maka adalah hal yang masuk akal jika kita memanfaatkan sebagian dari waktu luang untuk memelihara hubungan dengan orang lain. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah dengan sesekali menelpon teman lama, makan siang dengan rekan guru, pun juga menikmati teh dimalam hari bersama istri ketika anak-anak sudah tertidur. 

Ada hal yang baik dan perlu ditiru dari sekolah di Finlandia tempat Walker mengajar. Yakni bahwa adanya situasi yang dibangun agar para guru tidak merasa sendirian dalam mengelola kelas mereka. Walker pernah ditanya oleh kepala sekolahnya di Helsinki, "jadi, bagaimana kelas anda sejauh ini?". Pertanyaan itu tidak ditanyakan secara personal, namun sengaja ditanyakan dalam sebuah forum yang berisi guru-guru di sekolah tersebut. Kepala sekolah meminta setiap guru untuk berbagi tanggungjawab dengan rekan guru yang lain agar kebutuhan pelajaran siswa dapat terpenuhi dengan baik. Dan, benarlah kata rekan Walker dalam sebuah kesempatan, pertemuan dalam forum guru tersebut akan memberikan rasa yang berbeda, bahwa seorang guru tidak perlu merasa sendirian dalam memikul tangung jawab mengelola kelas. Artinya, kelas bukan hanya milik satu orang guru saja, tapi juga tanggungjawab bersama. Kelas bukanlah milik saya, tetapi milik kami. 

Walker menyaksikan bagaimana rekan-rekan sesama gurunya saling terhubung tanpa ada rasa sungkan. Pola kerja seperti ini dapat menstimulus rasa gembira bagi guru dalam mengajar. Guru-guru merasa dimiliki, merasa dibutuhkan kehadirannya. Lalu bagaimana dengan siswa? Menurut Walker, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk memupuk perasaan dimiliki. Yakni; (1) kenali setiap anak, (2) bermainlah dengan mereka, (3) merayakan keberhasilan mereka, (4) mengejar impian kelas, (5) menghapus perisakan (bulying), dan (5) berkawanlah dengan mereka. 

Tentunya masih banyak tips atau strategi yang dapat dilakukan untuk memupuk perasaan dimiliki pada siswa maupun sesama rekan guru. Teman-teman bisa menyesuaikannya dengan kondisi tempat dimana teman-teman mengajar. 

Cukup dulu tulisan ini, bagian ketiga tentang kemandirian semoga bisa saya tulis di hari berikutnya. See u :)

Share:

0 komentar:

Post a Comment