Sunday, October 1, 2017

Kita dan Persepsi


Sebenarnya,
Adakah manusia yang benar-benar memiliki niat untuk saling menyakiti? Jawabnya tentu tidak.

Percayalah.
Bahwa tidak ada satu orangpun yang dengan sengaja, yang dengan kesadarannya, yang dengan niat yang benar-benar ia yakini, bermaksud menyakiti manusia lain, apalagi sosok yang ia sayangi sepenuh hati.

Seorang ibu misalnya, tak sedikitpun terbersit dihatinya untuk menyakiti anaknya. Adapun jika terjadi perselisihan sedikit saja, itu hanyalah karena keadaan yang mungkin ia sendiri tidak ingin berada dalam keadaan itu. Dan, karena persepsi sang anak yang menangkap perselisihan itu sebagai sesuatu yang menyakitkan. Sebaliknya, seorang anak, tak pernah terbersit sekalipun dalam benaknya untuk menyakiti orang tuanya. Kalaupun terjadi suatu perbedaan, mungkin itu hanyalah persoalan keadaan. Atau karena mimpi anak dan kedua orang tuanya yang tidak lagi sama.

Semua manusia, semua orang, semua saudara dan semua sosok yang pernah singgah dalam hidup kita, tentunya akan memiliki sikap yang sama. Tidak pernah berniat menyakiti hati saudaranya. Kalaupun terjadi, mungkin itu hanyalah sebuah ketidaksengajaan. Atau ketidaksadarannya atas sikap yang ternyata menyakitkan bagi orang lain.

Maka tugas kita adalah menjaga persepsi kita sendiri untuk tidak berpikir yang negatif tentang orang lain. Untuk tidak berpikir bahwa kita “disakiti”, untuk tidak berpikir bahwa kita adalah “korban perasaan”. Dan untuk tetap berpikir bahwa manusia penuh dengan ketidaksengajaan dan ketidaksadaran. Sesuatu yang kita “anggap” menyakitkan bagi kita, bisa jadi adalah “kebahagiaan bagi orang lain”. Atau mungkin, konsep kebahagiaan kita memang berbeda. 

Jagalah persepsi, karena bahagia atau tidaknya hidup akan tergantung bagaimana kita memandang diri dan juga orang lain. Bahagia atau tidaknya hidup, tergantung pada persepsi. Mari jaga hidup untuk tetap sehat dengan pikiran yangtanpa prasangka. Jika telah berupaya dan masih saja sama, mungkin kita perlu menjauh dari orang-orang "yang memang tidak sadar bahwa ia tak pandai menjaga hidup dan perasaan orang lain".  

Semoga kita bertemu di ruang nyata [Ega] 
Share:

0 komentar:

Post a Comment