Thursday, October 4, 2018

Jumat_KuMenulis: Parasosial Media Massa

Parasosial? Makanan jenis apakah itu? Well, ini sebenarnya review perkuliahan jaman semester I di kelas Psikologi Komunikasi. Kelas yang bikin mahasiswanya keder sama literatur asing dan presentasi yang memicu adrenalin. Hahha. Alhamdulillah udah terlewati lah ya, jadi pula satu-satunya yang dapat A di kelas (*sombong banget kamu Ga). Paling tidak, terbalaskanlah rasa nano-nano selama hampir 6 bulan berkutat dengan literatur dan presentasi.

Parasosial: kebetulan ini topik presentasi saya. Tema yang benar-benar baru bagi saya saat itu. Mungkin akan berbeda bagi kawan-kawan psikologi, karena sebenarnya parasosial termasuk kajian psikologi. Kenapa ada di subjek komunikasi? Ya karena yang namanya berbau-bau media adalah domain ilmu komunikasi, sementara efek media menyangkut juga sampai pada efek psikologis. Jadilah dua ilmu ini berkolaborasi menghadirkan tema menarik yang disebut “Interaksi Parasosial”.

Parasosial: saya memahami secara mudahnya gini “semakin sering kita terekspose alias terpapar informasi tentang sesuatu, atau seseorang –publik figur– dari media massa, akan semakin tinggi juga perasaan kita mengenal sesuatu atau seseorang tersebut”.

Misalnya, saking seringnya saya nonton berita, baca caption IG, atau baca cuitan twitter tentang Ibu Ratna Sarumpaet, maka saya akan semakin merasa mengenal sosok Ibu Ratna Sarumpaet tersebut. Padahal, belum tentu apa yang ditampilkan di media itu sesuai dengan keadaan / kondisi asli sosok yang kita maksud.

Atau contoh lain, semakin sering saya mendengar, membaca, atau melihat informasi tentang sosok Artis semacam Syahrini, Aril, Iqbal a.k.a Dilan :D, semakin juga saya merasa mengenal sosok tersebut secara mendalam. Padahal, apa yang ditampilkan media belum tentu sesuai dengan kondisi asli para publik figur tersebut.

Nah, adanya efek seperti ini berimbas dalam interaksi kita dengan orang-orang sekitar di dunia nyata. Contoh; frekuensi dan intensitas saya memperoleh informasi media massa tentang Aril sangat tinggi. Muncullah perasaan mengenal sangat dekat sosok Aril tersebut. Lalu disuatu hari, terjadi percakapan antara saya dengan teman saya: “tau gak sih si Aril tu sebenarnya bla bla bla, dia tuh emang kayak gitu bla bla bla”.  Kita berbicara seakan-akan sangat mengenal Aril, seakan-akan kita sangat dekat dengan Aril. Padahal, didunia nyata kita bahkan mungkin tidak pernah tau dengan pasti seperti apa sosok Aril yang sering kita liat dan dengarkan informasinya di media massa itu. Bisa jadi berbeda 100% antara apa yang ditampilkan media dengan kenyataannya.

Ya, sebenarnya bukan masalah besar sih, asal gak mempengaruhi kehidupan mendasar kita sebagai manusia yang hidup di dunia nyata (*nah loh, apaan sih Ga). Tapi saya menganggap ini sesuatu yang tidak boleh dibiarkan terlalu berlebihan. Apalagi sumber informasi kita saat ini sering kali dari media abal-abal dan bermuatan HOAX.

Mendingan banyakin baca buku tentang tokoh islam dari masa kejayaan peradaban Islam, bukunya pilih jangan yang abal-abal, cek dulu dari penulis dan penerbit mana tulisan tersebut terbit. Sebagai perempuan, saya menyarankan baca tentang ketokohan Ibunda Khadijah r.a., karena beliaulah Ibundanya para muslimah. Pendamping Rasul Allah, pendamping Nabi Terakhir, yang sosoknya tidak tergantikan bahkan oleh Siti Aisyah r.a.. Kebayang kan gimana fenomenalnya sosok beliau. Kalo gak suka baca buku bisa juga dapat infonya dari media massa lainnya semacam youtube, dan lain-lain.

Bagi yang mau baca lebih lanjut tentang parasosial, saya ada ebooknya, tapi kalo mau sekilas boleh cek link ini, https://books.google.co.id/books?id=_p-FCgAAQBAJ&pg=PT1126&lpg=PT1126&dq=21+first+century+psychology+communication+Eadie+william&source=bl&ots=8PLlcu3J6p&sig=T8JywbqIGLkZI8oBc74isnH0jQI&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi8qMyBmu7dAhULMI8KHXb0CQUQ6AEwC3oECAIQAQ#v=onepage&q&f=false

Udah ya, hari Jumat nih. Banyakin shalawatnya. Masih pagi, jangan kebanyakan merenung. Semoga kita bertemu diruang nyata. Salam sayang ukhty.

Bogor, 05 Oktober 2018
Contact me on Facebook Megafirmawanti Lasinta or Instagram @megaflasinta  
Share:

0 komentar:

Post a Comment