Ah, babak baru kehidupan tengah dimulai. Angka sekian-sekian yang baru saja saya sandang tanggal 8 september kemarin cukup membuat otak megap-megap memikirkan tentang masa depan.Hahaha. Rada sensitif memang, angka yang dianggap rawan untuk seorang perempuan yang masih saja sendiri. Dan, semuanya menjadi begitu kompleks dengan tesis yang juga mulai menampakkan kerumitannya.
Senin besok saya harus bertemu pembimbing dan baru satu paragraf saja yang tertuang dalam latar belakang. Ya, senin besok. Senin yang hanya dua hari lagi akan tiba. Am i crazy? No i think, kata temen saya masa-masa ini memang masa yang bisa-bisa bikin oleng kalo iman dan semangatnya gak kuat. Kata temen saya juga, dia mengalami galau berkepanjangan saat berada di posisi saya saat ini. Saat angka itu merubah status usia, dan saat tesis yang juga manggil-manggil untuk segera diselesaikan.
Beruntunglah kawan-kawan yang kuliah S2nya berasal dari beasiswa orang tua. At least beban keuangan akan dijamin sampai kawan-kawan lulus dengan bahagia. But, you know about me? Mahasiswa S2 yang kuliah dari beasiswa memiliki kekhawatiran yang lebih tinggi. Saya harus membiaya kuliah sendiri jika dalam dua tahun gelar magister itu tidak saya dapatkan. Ahahaha, semakin depresi saja rasanya.
Tapi tapi tapi....., saya harus semangat kan, jangan menunggu orang lain menyemangati, semangat itu datangnya dari dalam diri. Banyak yang menunggu didepan sana. Terutama diri sendiri yang menunggu terwujudnya apa yang pernah dicita-citakan.
Yuk Ah TESIS !!!
0 komentar:
Post a Comment