Saturday, August 26, 2017

Senja itu Syahdu



Apakah ada tanda-tanda alam tentang kesetiaan? Ah, pertanyaan bodoh. Well, setia itu banyak macamnya. Lihat saja senja di ufuk barat yang tak pernah bosan memberi syahdu kepada penikmat senja. Atau fajar di ufuk timur yang juga setia memberikan kehangatan sinar yang merona. Kesetiaan itu tanpa pamrih. Tanpa syarat. Sudahkah engkau pahami?

Lalu apakah ada tanda-tanda alam yang mengisyaratkan ketidaksetiaan? Ahaha, sepertinya hanya ada dalam kamus manusia. Tidak setia, ya, memang hanya manusia saja yang sering melakukan ketidaksetiaan. Ketidaksetiaan itu mendua, dan dapat terjadi sejak dalam pikiran.

Adakah dampak dari ketidaksetiaan? Banyak, yang pernah mengalami pasti paham betul bagaimana sakitnya. Kesetiaan yang ternoda akan membuat luka perih yang sekali saja di sentuh ia akan semakin menganga. Sakit? Ia. Perih? Apalagi. Kecewa, jangan ditanya.

Tapi, ternyata ketidaksetiaan orang-orang bodoh membuat mereka yang tersakiti semakin banyak belajar, bahwa hidup tidak hanya tentang yang indah-indah, lebih dari itu. Hidup adalah tentang bersabar dengan ketidakindahan yang pernah kita alami. Ya, sabar yang akan membentuk kita menjadi sosok lebih dewasa.

Jadi, mari kita belajar setia pada senja. Ia datang pada waktunya, pergi dan datang lagi. Begitu seterusnya seperti titah Tuhannya. Tetap semangat. Semoga kita bertemu di ruang nyata [Ega].
Share:

0 komentar:

Post a Comment