Moga-moga selalu sehat ya
Covid-19 kian hari kian menumbangkan banyak manusia.
Ada apa ya? sudah hampir dua tahun situasi masih saja begini.
Semoga bumi lekas pulih.
Aku mau cerita nih, siapapun kamu yang baca, trimakasih sudah berkunjung ya. Semoga gak bosen dengan tulisanku yang gitu-gitu aja. Almost gak jauh-jauh dari kata hati. Karena bagiku, menulis adalah refleksi, dan rasanya aku bisa lebih jujur dengan kata-kata kesedihan dalam tulisanku ketimbang aku harus cerita langsung pada orang lain. Bukan..., bukan karena aku gak punya teman. Tapi kupikir merekapun punya segudang kegundahan, kalau kutambah lagi dengan kegundahanku, apa gak nambah pikiran mereka ya? So, biarlah tulisan ini mewakiliku untuk bercerita padamu.
Hm....., hari ini adalah Jumat, 9 juli 2021. Kendari akhir-akhir ini sedang sering hujan. Ditambah lagi perkuliahan berlangsung secara online. Jadilah aktivitasku hanyalah berkisar di kos-kos-dan kos. Boring, sungguh. Single, jauh dari orang tua, dimasa covid. Kadang-kadang kurasa situasi ini berat untuk dijalani. Teman-teman dekatku satu persatu-satu mulai menggenaplan agama mereka. Lalu kubertanya, aku kapan?
Kata orang, menikah itu adalah soal waktu dan kesiapan. Lalu aku bertanya pada diriku sendiri. Benarkah aku sudah siapa? atau hanya sekedar ingin. Aku gak tau ya ukuran kesiapan itu apa. Apakah dari usia? tentu bukan ya. Atau dari segi finansial? kalo itu rasanya aku sudah siapa. Lalu apalagi ya? Mental? Iya, mental. Mungkinkah aku belum siapa mental? I also dont know. Entah, ini random banget sih. Yang baca ini, kasih aku feedback deh.
Oh ya, kata orang mungkin aku belum ketemu sosok yang sekufu, sefrekuensi, sevisi dan semisi. Well, i said it yes. Kalosoal itu memang aku belum menemukan. Eh, jangan-jangan kamu lagi yang baca ini. Hoho...., bye yah.
0 komentar:
Post a Comment