Hola, Hai. Assalamu'alaikum. Di tulisan sebelumnya sudah saya cantumkan contoh essai "sukses terbesar dalam hidup". Well, di tulisan kali ini saya akan masukkan juga contoh essai "kontribusiku untuk Indonesia". Semoga menginspirasi ya, selamat membaca :)
Kontribusiku Bagi Indonesia
Saya seorang perempuan berumur 24 tahun. Terlahir dari keluarga sederhana di sebuah desa di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Ayah bekerja sebagai PNS, sementara ibu bekerja di rumah dan mencurahkan segenap waktu untuk mendampingi kami anak-anaknya. Saya adalah anak kedua dari empat bersaudara. Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) terselesaikan di tanah kelahiran, Banggai Kepulauan. Kemudian saya diizinkan merantau ke Kabupaten tetangga untuk menempuh Sekolah Menengah Atas (SMA), saat berusia 15 tahun. Didikan orang tua membuat saya mencintai proses belajar. Dan selepas SMA, saya melanjutkan kuliah di perantauan.
Didikan orang tua memacu saya untuk terlibat aktif dalam kontribusi membangun daerah. Saat SD hingga SMP, saya pernah beberapa kali mewakili kecamatan dalam MTQ tingkat kabupaten, juga pernah mewakili Kabupaten dalam MTQ Provinsi. Keduanya mendapat peringkat yang membanggakan. Selain itu, kontribusi juga terukir lewat sekolah. Saya beberapa kali menjadi ketua grup tari. Dibidang akademik, saya mewakili sekolah dalam lomba bidang studi biologi di tingkat Provinsi. Saat diperantauan, saya tetap berkontribusi untuk daerah dengan cara membentuk sebuah Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa di desa Sambiut (IKPMS). Sejak didirikan pada tahun 2012, organisasi tersebut masih berdiri sampai saat ini.
Kontribusi dapat dilakukan dimana dan dalam bentuk apa saja. Saya pernah menjadi relawan humas dan media pada sebuah LSM perlindungan perempuan, Rifka Annisa WCC. Aktivitas saat menjadi relawan Rifka Annisa mengantarkan pada sebuah kepedulian tentang kekerasan terhadap perempuan. Panggilan jiwa tersebut membuat saya terlibat aktif dalam diskusi komunitas dampingan Rifka Annisa dengan beberapa kali menjadi fasilitator untuk sosialisasi pencegahan kekerasan pada perempuan, khususnya remaja.
Rangkaian kehidupan, pengalaman, dan pengetahuan sejak kecil membuat saya menyimpulkan satu hal. “Bahwa dalam hidup, apapun yang kita kerjakan, pastikan bahwa hal itu bermanfaat bagi orang lain”. Itulah yang saat ini saya lakukan. Menjadi asisten pribadi seorang Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan di sebuah kampus Negeri di Yogyakarta. Aktivfitas dengan profesi ini membuat saya lebih sering bertemu dengan mahasiswa, memudahkan urusan urusan mereka. Tak hanya itu, saya juga beraktivitas mengelola twitter dan website fakultas Fishum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Saat ini, sesekali saya masih menjadi narasumber dalam talkshow radio bersama Istakalisa Radio dan Rifka Annisa, dan sesekali mengikuti proses diskusi di komunitas dampingan Rifka Annisa. Bagi saya, itulah sebuah kontribusi, saat kita dapat memberikan apa yang kita bisa lakukan untuk orang lain, dengan kapasitas yang kita miliki.
Perjalanan hidup ini masih panjang, banyak kontribusi yang harus saya lakukan terutama untuk daerah tercinta. Ini bukan bentuk fanatisme kedaerahan, tetapi bentuk kontribusi dalam skala kecil untuk membangun Indonesia dimasa mendatang. Saya akan berkontribusi dalam pengembangan media. Beberapa hal yang saya rencanakan terkait hal tersebut adalah; Pertama, melakukan sosialisasi (dalam bentuk yang kreatif) kepada masyarakat tentang filter terhadap media. Hal ini sangat penting agar masyarakat mendapatkan pendidikan bermedia sehingga mereka tidak menelan mentah konten yang disajikan oleh media. Kedua, menggalakkan gerakan cinta menulis yang menitikberatkan pada eksplorasi kearifan lokal. Hal ini menurut saya merupakan langkah awal pemberdayaan masyarakat untuk mengeksplor dan mempromosikan potensi daerah yang dimiliki sehingga dikenal dalam skala yang lebih luas seperti skala nasional bahkan internasional.
Mimpi saya tentang Indonesia, kedepannya harus menjadi negara yang maju dan mandiri karena kearifan lokal (local wisdom) yang dimilikinya. Atas mimpi itu, saya ingin mengambil peran dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Masyarakat Indonesia, khsusnya yang berada di daerah tertinggal, harus dididik agar memiliki perspektif keindonesiaan dan kedaerahan yang baik. Salah satu bentuk pendidikan dan pengajaran itu adalah melalui lembaga pendidikan seperti Universitas, baik swasta maupun negeri.
Tak selamanya pendidikan berada dalam lembaga formal seperti kampus. Atas dasar itu, saya juga ingin berkontribusi pada masyarakat secara luas, melalui pendidikan nonformal, atau bersosialisasi dengan masyarakat secara langsung dengan melakukan kegiatan kegiatan berbasis komunitas. Saya juga tidak menutup pintu untuk segala kemungkinan yang bisa saja terjadi pada kehidupan dimasa mendatang, termasuk berkontribusi melalui lembaga pemerintah di daerah, saya pun siap.
Keseluruhan mimpi diatas merupakan harapan. Peran yang akan saya ambil adalah sebuah rencana. Untuk menggapainya, saya harus melewati anak tangga satu demi satu. Untuk menggapai puncak mimpi. Saya harus melanjutkan sekolah ke tingkat magister agar dapat berkontribusi secara lebih baik. Saya harus berilmu lebih banyak lagi, dan atas dasar keterbatasan biaya, saya berusaha menggapai mimpi itu lewat beasiswa. Besar harapan saya, mimpi itu bisa terwujud melalui program Afirmasi LPDP ini. Amin.