Monday, November 11, 2019

Pilihan Karir Perempuan

Hari ini, 12 November. Laman media sosial dan grup-grup whatsapp masih hangat membahas soal penerimaan ASN. Saya memang termasuk yang terpapar informasi ini, saya pun termasuk salah satu yang berharap ada peluang berkarir sebagai dosen di kampus negeri (memang sudah cita2 sejak kecil, #eh: sederhana sekali ya cita2 saya, hehe). 

Namun, hingga detik saya menulis saat ini, belum juga ada peluang yang saya sebut tadi. Apakah ini alamat bagi saya untuk tidak mendaftar penerimaan ASN tahun ini? 

Well, we will see yah. Bahkan jikapun ada peluang yang saya maksud, ijazah S2 saya baru akan terbit kira-kira diakhir desember. It is mean, sayapun tak akan memenuhi syarat sekalipun formasi S-2 Ilmu Komunikasi itu ada. Pilihanya adalah tidak ikut sama sekali mendaftar ASN tahun ini, atau ikut mendaftar dengan Ijazah S1. (Anyway, formasi S-1 Ilmu Komunikasi banyak loh, di kabupatenku pun ada). 

Lalu, jika harus mendaftar dengan ijazah S-1, kok saya gak rela ya, sudah berjuang hingga selesai S2 eh ijazahnya malah ndak dipake (menurut info, untuk menaikkan karir ASN a.k.a naik pangkat jika kita mendaftar dengan ijazah S-1, maka kita kudu kuliah S-2 lagi lewat surat tugas/ belajar), tentu ini juga bukan opsi yang tepat. 

Ditengah hal yang dilematis ini, saya tetiba kengingat kembali, semacam dapat ilham atau insight. Wahai diriku, sebenarnya hal mana yang lebih penting dilakukan oleh seorang perempuan? Benarkah bekerja diluar rumah adalah pilihan yang tepat? Bukankah pilihan karir itu sangat banyak? Dan bisa kamu kerjakan di rumah? Misalnya nih ya, 
1. Bisa fokus menjadi IRT, ngurus anak dan suami, berbagi ilmu dengan anak2 tetangga, ngajar ngaji, ngajarin keterampilan, ngasih les2an gratis ke anak2 tetangga, dll.  (padahal belum nikah,haha)
2. Bisa wirausaha dari rumah (memang sih ini butuh effort lebih)
3. Freelance (agak berat; freelancer pemula ndak bisa ngarep langsung duit gede). 

Beberapa opsi diatas juga pilihan karir bagi perempuan loh. Atau pilihan lain, setelah dapat ijazah S2 nanti (desember 2019), cobalah daftar dikampus swasta, mungkin jodohmu disana. Sembari menanti peluang lain yang lebih aku harapkan. 
Share:

0 komentar:

Post a Comment