Monday, May 11, 2020

Jika Saatnya Tiba?

Hai hai, pernah gak sih ngerasain sedih disaat bahagia? Aneh ya? Bahagia kok sedih?Ya, semacam itulah kira-kira yang sedang kurasa akhir-akhir ini sejak tinggal bersama kedua orang tuaku dirumah, dikampung.

Tentunya aku bahagia, malahan sangat bahagia karena pada akhirnya perantauan bertahun-tahun kini berakhir sudah. Setelah sejak 2005 aku mulai merantau (SMA hingga lulus S2), kini saatnya mengabdi pada orang tua, terutama dalam momen Ramadhan saat ini. Well, tak hanya dengan kedua orang tuaku saja, tetapi dua adikkupun kini sedang menikmati kehangatan keluarga, tawa canda dan kadang-kadang marah hehehe.

Tapi tapi tapi, ada saat dimana momen-momen bahagia itu dibalut dengan kesedihan mendalam jauh dari lubuk hatiku. Kesedihan yang tersebab oleh pertanyaan dalam hati "Bagaimana jika suatu saat saya akhirnya dilamar laki-laki pilihan Allah itu?" bagaimana perasaan kedua orangtuaku ketika melepaskan anaknya hidup dengan orang lain? akankah aku akan dapat sering menelpon mereka? dapatkah aku akan sering-sering mengunjungi mereka? Ah, sungguh satu pertanyaan yang menghadirkan kesedihan.

Atas segala kemungkinan yang akan terjadi, aku hanya bisa berdoa, "Ya Rabb, dampingkanlah hamba dengan laki-laki pilihanMu yang dengannya hamba bisa lebih dekat denganMu, lebih berbakti pada orang tua hamba, dan dapat sama-sama mmebangun keluarga yang dekat dengan Alquran".

Heloo for my future, siapapun kamu, Insya Allah aku siap mendampingimu, saling belajar menjadi lebih baik, dan bersama membangun keluarga pencinta Alquran. Bismillah.
Share:

0 komentar:

Post a Comment