Tuesday, May 26, 2020

Random Self Talk Malam-Malam

23.00 WITA, waktu itu memiliki iramanya sendiri ya? seperti alunan musik, setiap detik, menit, jam, hari, hingga tahun berganti selalu saja ada harmoni. Suka senang, sedih bahagia, ya, irama alam, alunan waktu. Kata ustad dalam suatu kajian, apapun yang terjadi dalam hidupmu, baik suka maupun duka, akan selalu ada hikmahnya jika kamu bisa bersabar dan memegang teguh imanmu. Ah, bismillah saja, pasrahkan segalanya pada Allah, akan ada jalan terbaik atas segala hal yang akan terjadi. 

Lalu tentang rindu yang tak bertuan itu kupikir seperti halnya rumah tanpa jendela, tak tahu kemana pandangan harus diarahkan. Hingga satu saat tabir gelap itu terbuka menjadi terang benderang melalui pintu yang Allah bukakan. Ada apa? mengapa pandangan seakan akan gelap gulita? apa menemukanmu itu seperti mencari jarum ditumpukan jerami?

Ah, tidak tidak tidak, ini hanya soal waktu. Setelah gelap yang pekat yang pernah aku dan kau lalui, semoga cahaya kebahagiaan itu segera datang. Dariku yang malam ini tiba-tiba terbangun. Lalu merasa rindu namun entah pada siapa. :)
Share:
Continue Reading →

Monday, May 11, 2020

Jika Saatnya Tiba?

Hai hai, pernah gak sih ngerasain sedih disaat bahagia? Aneh ya? Bahagia kok sedih?Ya, semacam itulah kira-kira yang sedang kurasa akhir-akhir ini sejak tinggal bersama kedua orang tuaku dirumah, dikampung.

Tentunya aku bahagia, malahan sangat bahagia karena pada akhirnya perantauan bertahun-tahun kini berakhir sudah. Setelah sejak 2005 aku mulai merantau (SMA hingga lulus S2), kini saatnya mengabdi pada orang tua, terutama dalam momen Ramadhan saat ini. Well, tak hanya dengan kedua orang tuaku saja, tetapi dua adikkupun kini sedang menikmati kehangatan keluarga, tawa canda dan kadang-kadang marah hehehe.

Tapi tapi tapi, ada saat dimana momen-momen bahagia itu dibalut dengan kesedihan mendalam jauh dari lubuk hatiku. Kesedihan yang tersebab oleh pertanyaan dalam hati "Bagaimana jika suatu saat saya akhirnya dilamar laki-laki pilihan Allah itu?" bagaimana perasaan kedua orangtuaku ketika melepaskan anaknya hidup dengan orang lain? akankah aku akan dapat sering menelpon mereka? dapatkah aku akan sering-sering mengunjungi mereka? Ah, sungguh satu pertanyaan yang menghadirkan kesedihan.

Atas segala kemungkinan yang akan terjadi, aku hanya bisa berdoa, "Ya Rabb, dampingkanlah hamba dengan laki-laki pilihanMu yang dengannya hamba bisa lebih dekat denganMu, lebih berbakti pada orang tua hamba, dan dapat sama-sama mmebangun keluarga yang dekat dengan Alquran".

Heloo for my future, siapapun kamu, Insya Allah aku siap mendampingimu, saling belajar menjadi lebih baik, dan bersama membangun keluarga pencinta Alquran. Bismillah.
Share:
Continue Reading →